Perang Dagang Global

 Perang Dagang Global

historicebenezer.org – Pada 22 April 2025, Pemerintah China secara resmi mengajak Jepang untuk membentuk front bersama dalam menghadapi kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ajakan ini disampaikan melalui surat dari Perdana Menteri China, Li Qiang, kepada Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, yang diserahkan oleh Duta Besar China di Tokyo, Wu Jianghao. Dalam surat tersebut, Li Qiang menyerukan kerja sama antara kedua negara untuk menentang proteksionisme yang meningkat dan mempertahankan tatanan perdagangan multilateral yang adil. ​

Latar Belakang Ketegangan Perdagangan

Sejak awal April 2025, Presiden Trump mengumumkan tarif impor universal sebesar 10% untuk hampir semua mitra dagang Amerika Serikat, dengan tarif tambahan hingga 50% untuk negara-negara dengan defisit perdagangan tinggi terhadap AS. China menjadi salah satu negara yang paling terdampak, dengan tarif atas produk ekspornya ke AS meningkat hingga 145%. Sebagai balasan, Beijing memberlakukan tarif sebesar 125% terhadap barang-barang asal AS. 

Langkah-langkah ini memicu kekhawatiran global akan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas pasar internasional. China menuduh AS melakukan “perundungan ekonomi” dan menyerukan negara-negara lain untuk tidak membuat kesepakatan perdagangan yang merugikan kepentingan Beijing. ​

Posisi Jepang dalam Konflik Perdagangan

Jepang, sebagai sekutu strategis AS, berada dalam posisi yang kompleks. Meskipun terkena dampak tarif AS, Tokyo telah memulai negosiasi dengan Washington untuk mencapai kesepakatan yang dapat mengurangi beban tarif tersebut. Namun, ajakan China untuk bekerja sama dalam menentang kebijakan tarif AS menempatkan Jepang dalam dilema diplomatik antara mempertahankan aliansi keamanan dengan AS dan melindungi kepentingan ekonominya. ​

Respons dan Prospek Kerja Sama Regional

Sebelumnya, pada akhir Maret 2025, China, Jepang, dan Korea Selatan mengadakan dialog ekonomi trilateral pertama dalam lima tahun terakhir. Dalam pertemuan tersebut cornellheartsurgery, ketiga negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam menghadapi tantangan perdagangan global, termasuk dampak dari kebijakan tarif AS. Mereka juga membahas kemungkinan pembentukan perjanjian perdagangan bebas trilateral untuk memperkuat integrasi ekonomi regional. ​

 

By admin